LAPORAN BEST PRACTICE

PENGGUNAAN MEDIA YOUTUBE MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS VII C SMP KESATRIAN 1 SEMARANG

Oleh:

DENY NOVIANI, S. Pd.

NIM 24402300094

FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

PENDIDIKAN PROFESI GURU

ANGKATAN 3

2023

  1. JUDUL

PENGGUNAAN MEDIA YOUTUBE MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS DESKRIPSI  SISWA KELAS VII C SMP KESATRIAN 1 SEMARANG

  • PENDAHULUAN

          Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Hal ini berarti dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa, memahaminya, dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan yang disampaikan pembicara. Menurut Utami (2019) menyatakan bahwa menyimak merupakan suatu bentuk aktivitas mendengarkan dengan aktif serta kreatif dalam mendapatkan sebuah informasi, memahami makna isi serta pesan yang disampaikan secara langsung. Siswa dikatakan terampil dalam menyimak ketika mampu menangkap apa didengar dari orang lain dengan tepat dan benar. Yang dimaksud tepat dan benar ialah siswa tidak memiliki kesalahan dalam memahami apa yang disampaikan orang lain.

           Berdasarkan analisis situasi melalui pengamatan saya sebagai guru Bahasa Indonesia kelas VII C di SMP Kesatrian 1 Semarang diketahui bahwa keterampilan menyimak siswa masih rendah dalam pembelajaran materi teks deskripsi. Banyak siswa belum mampu menyimak teks deskripsi secara maksimal. Kesulitan pokok yang dihadapi siswa adalah menggabungkan beberapa informasi rinci yang didengarkan untuk membangun suatu pemahaman dalam teks deskripsi. Kondisi tersebut dilatarbelakangi oleh rendahnya minat siswa menyimak bacaan. Selain itu proses pembelajaran hanya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata sehingga keterampilan menyimak kurang diperhatikan. Media yang digunakan guru terbatas pada buku paket yang dimiliki siswa, Materi yang dipilih juga kurang menyajikan muatan yang menarik siswa untuk turut serta aktif dalam pembelajaran.

           Permasalahan pembelajaran menyimak informasi disebabkan yang pertama oleh faktor siswa, yaitu (1) Pada umumnya siswa kurang antusias dalam pembelajaran menyimak karena materi yang disampaikan dianggap sulit untuk dipahami; (2) Tingkat pemahaman, konsentrasi, dan daya analisis siswa yang masih relative rendah; (3) Siswa tidak terbiasa menyimak informasi, dan (4) Siswa menganggap pembelajaran menyimak tidak penting. Kedua adalah faktor guru, yaitu (1) Kurangnya kreativitas guru dalam menyajikan dan mengembangkan materi pembelajaran menyimak, (2) Guru masih bertindak sebagai sumber utama pemberi informasi tanpa mengajak siswa untuk berusaha mencari sendiri, dan (3) Soal-soal yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran menyimak cenderung teoritis, padahal untuk mengetahui kemampuan keterampilan menyimak dibutuhkan alat evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang diajarkan (Umi Hijriyah, 2016: 14-15).

           Hermansyah (2020) mengatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong peserta didik untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Kelebihan dari model PBL adalah membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan di luar sekolah, melatih siswa berpikir kritis, analisis, kreatif, dan menyeluruh karena dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk menyoroti permasalahan dari berbagai aspek (Enok Noni, dkk, 2019).

          Melalui penerapan Problem Based Learning berbantuan media youtube siswa diberi kepercayaan untuk memecahkan masalah dengan diskusi kelompok. Proses pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dapat menjadi pengalaman belajar yang bermakna sehingga dapat meningkatkan keterampilan menyimak teks deskripsi. Selain itu, kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif semakin meningkat.

           Dalam kegiatan PPG ini, peran saya selaku guru (praktikan) dalam melaksanakan aksi PPL 1/PPL 2 yang ternyata menjadi alternatif solusi bagi masalah-masalah yang saya hadapi di kelas VII. Tanggung jawab saya sebagai guru Bahasa Indonesia adalah mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan  masalah yang ada dalam meningkatkan keterampilan menyimak teks deskripsi.

           Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar, saya menyimpulkan beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain: (1) Rendahnya hasil belajar siswa pada keterampilan menyimak teks deskripsi; (2) Minat siswa untuk menyimak masih rendah; (3) Guru belum melakukan pembelajaran inovatif yang meyenangkan; dan (4) Guru belum mengoptimalkan media pembelajaran yang menarik siswa.

           Tujuan penyusunan laporan Best Practice ini adalah menganalisis penggunaan media youtube melalui model PBL dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak teks deskripsi. Pelaksanaan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media youtube dilakukan di kelas VII C SMP Kesatrian 1 Semarang.

  • PEMBAHASAN

Guna menghadapi tanntangan sebagaimana yang telah dituangkan dalam pendahuluan guru melakukan upaya sebagai berikut (1) Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas; (2) Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas; (3) Penentuan penyebab masalah; dan (4) Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana aksi dan rencana evaluasi.

Untuk menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu (1) Dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 Universitas Islam Sultan Agung; (2) Kepala SMP Kesatrian 1 Semarang; (3) Rekan guru di SMP Kesatrian 1 Semarang; dan (4) Siswa kelas VII C SMP Kesatrian 1 Semarang.

Strategi yang digunakan guru untuk menyelesaikan masalah adalah (1) Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu model Problem Based Learning. Model ini dinilai relevan dengan tuntutan Masyarakat yang sedang berubah, Masyarakat yang kreatif, dan inovatif, serta Masyarakat modern yang kompetitif (Syamsidah dan Hamidah Suryani, 2018:2); (2) Guru memanfaatkan youtube sebagai media pembelajaran teks deskripsi. Dalam konteks pembelajaran, youtube dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media ajar karena disinyalir dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa (Aria, dkk, 2022); (4) Guru menyusun modul ajar; (5) Membuat LKPD materi menyimak teks deskripsi.

Pelaksanaan aksi dilakukan pada tanggal 6 Desember 2023. Proses kegiatan rencana aksi didesain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar siswa lebih mudah memahami materi. Dalam pelaksanaannya, siswa sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari itu. Pada awal proses pembelajaran saya menyampaikan tujuan pembelajaran dan menstimulus siswa dengan tayangan video youtube materi teks deskripsi. Selanjutnya siswa membentuk kelompok untuk mendapatkan tugas dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan isi teks deskripsi.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menjadi inovasi dalam pembelajaran ini. Model pembelajaran PBL memberikan siswa tantangan untuk menemukan pengetahuan baru baginya sehingga mendorong untuk berpikir kritis. Siswa juga lebih aktif dalam pembelajaran dan mampu mempelajari bagaimana cara mentransfer pengetahuan ke dalam masalah dunia nyata.

Penerapan pembelajaran Problem Based Learning dilakukan melalui lima sintaks. Menurut Sani (2014:157) model PBL harus melalui lima tahap yang telah ditentukan, yaitu (1) Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik; (2) Mengorganisasikan peserta didik untuk penyelidikan; (3) Pelaksanaan investigasi; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil; dan (5)  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Sumber daya yang saya persiapkan untuk melaksanakan strategi ini adalah pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), video youtube teks deskripsi (https://www.youtube.com/watch?v=QbIz-_fX9VA), penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi canva, peralatan pendukung, seperti laptop, handphone, LCD Proyektor, Speaker. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai sintaks-sintaks yang disusun dalam modul ajar.

Dampak dari rencana aksi yang sudah dilakukan yaitu dapat meningkatkan keterampilam menyimak siswa dalam pembelajaran materi teks deskripsi. Sementara itu, pemahaman siswa tentang materi tersebut sangat baik.

Rencana aksi yang sudah dilakukan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini karena penerapan  model Problem Based Learning yang tepat, penggunaan media video youtube pembelajaran yang inovatif dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam kelompok. Hasil baik ini ditunjukkan dari rata-rata nilai siswa sebesar 82,2. Dari 30 siswa, nilai rentang sangat baik 20 siswa, nilai rentang baik  9 siswa, dan nilai rentang cukup 1 siswa. Nilai tertinggi mencapai 92 dan nilai terendah 69.

Respon orang lain terkait dengan strategi pembelajaran yang saya lakukan adalah (1) Kepala sekolah merespon dengan memberikan tanggapan positif bahkan sering memberi masukan dan motivasi agar rencana aksi yang dilakukan terlaksana menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa; (2) Teman sejawat juga sangat memberi dukungan dan respon positif terhadap aksi yang saya lakukan. Ada beberapa hal yang akan digunakan untuk teman sejawat saat melakukan pembelajaran; (3) Berdasarkan survei siswa, melalui angket diperoleh informasi bahwa siswa sangat senang dan tertarik terutama saat menyimak video youtube teks deskripsi. Siswa tidak merasa bosan hanya mendengarkan saja tetapi juga menyenangkan dengan tampilan audiovisual. Dengan model diskusi kelompok, siswa juga diberi ruang dan kepercayaan untuk saling berbagi ide dengan temannya.

Faktor keberhasilan dari strategi yang saya lakukan ditentukan pada penguasaan guru untuk merencanakan skenario pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Selain itu,  metode pembelajaran PBL dilaksanakan dengan konsisten sesuai sintaknya. Guru juga memilih video youtube teks deskripsi yang relevan dengan materi sekaligus menarik perhatian siswa..

  • SIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditari simpulan sebagai berikut.

  1. Dampak dari penerapan pembelajaran Problem Based Learning dengan media youtube memperoleh hasil baik dan efektif.
  2. Siswa lebih antusias dan aktif dalam proses pembelajaran.
  3. Siswa mampu mengembangkan ide dengan baik dan berpikir kritis.
  4. Hasil belajar siswa mencapai kategori baik 96% dengan nilai rata-rata 82,2.

Hal ini menunjukkan tujuan pembelajaran sudah tercapai.

  • Respon kepala sekolah sangat positif, mendukung, dan memotivasi keterlaksanaan  rencana aksi.
  • Respon rekan sejawat sangat mendukung dan akan menerapkan praktik baik ke kelas masing-masing.
  • Respon siswa sangat senang dan tertarik mengikuti proses pembelajaran

Pembelajaran yang dapat diperoleh dari praktik aksi yang telah dilakukan guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik. Guru perlu meningkatkan kompetensi dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru harus menentukan metode, model, dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran sekaligus menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar.

Berdasarkan ketercapaian tujuan pembelajaran dan hasil refleksi yang diberikan siswa, penggunaan media youtube melalui model Problem Based Learning sangat efektif untuk dilaksanakan dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak materi teks deskripsi.

  • DAFTAR PUSTAKA

Hendrawan, Aria, dkk. 2022. Pemanfaatan Platform Youtube sebagai Media Pembelajaran bagi Guru-Guru Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MA Ma’arif Kabupaten Demak. Jurnal. Universitas Semarang. https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik

Hermansyah. 2020. Problem Based Learning in Indonesian Learning. Artikel. Workshop     Nasional Penguatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar.

Hijriyah, Umi. 2016. Menyimak Strategi dan Implikasinya dalam Kemahiran Berbahasa.   Lampung:  Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan.

Noni, Enok, dkk. 2019. Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir    Kritis. Artikel. Program Studi Pendidikan Biologi-FKIP, Universitas Majalengka.

Sani R, Abdullah. 2014. Pembelajaran Saitifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Syamsidah dan Hamidah Suryani. 2018. Buku Model Problem Based Learning (PBL). Yogyakarta: Deepublish. https://journals.usm.ac.id/index.php/tematik Utami, S. 2019. Peningkatan Kemampuan Anak dalam Menyimak melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Di Taman Kanak-Kanak Aflah Kelurahan Sengeti Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian Universitas Islam Negeri Jambi. http://repository.uinjambi.ac.id/1521/